Pada awal bulan puasa lalu tempe sempat menghilang dari pasaran disebabkan karena meroketnya harga kedelai. Sebagai penggemar tempe, saya jadi tergerak untuk membuat tempe sendiri.
Akhirnya hari sabtu lalu niat saya terwujudkan. Sepulang menjemput anak dari sekolah, saya berburu kedelai dan ragi tempe. Perburuan dilakukan di pasar ujungberung. Kedelai gampang dicari, terlihat dijual dalam toples besar. Nama sunda kedelai adalah dapros, saya membeli dapros 2 kg senilai 18 rb. Sementara ragi tempe susah didapat, saya sempat berkeliling dan menanyakan pada beberapa tempat. Hingga akhirnya seorang pedagang rampe yang berlokasi disisi barat pasar menunjukan lokasi penjual ragi tempe. Ragi tempe ternyata dijual di distributor yang berada di jln nagrok, disebelah utara SMP Triyasa.
Lokasi distributor kedelai |
Segera saya menuju kesana dan mendapatkan sebungkus besar ragi tempe berharga Rp 8500,-.
Ragi Tempe |
1). Sabtu jam 10.30, riset tempe dimulai :) . 1 kg kedelai direndam air dingin dalam baskom.
2.) Jam 4 sore, kedelai mulai dikupas. Kedelai dikupas dengan cara diremas-remas sehingga kulit arinya lepas.
3.) Setelah dirasa cukup, kedelai direbus dalam panci selama setengah jam. Buang buih2 putih yang terjadi selama perebusan.
4.) Tiriskan rebusan kedelai, buang airnya. Tempatkan dalam 5 piring yang telah dialasi kertas tisu. Biarkan 2 jam supaya kering.
5.) Masukan kembali kedelai dalam baskom, taburi dengan 1 sendok makan ragi tempe dan aduk2 supaya merata.
6.) Masukan kedelai dalam plastik. Lobangi bagian atas dan bawah plastik dengan kedelai, tujuannya untuk memberikan sirkulasi bagi fermentasi.
7.) Tempatkan tempe pada tempat yang hangat, saya pilih diatas TV CRT 29 Inc :) Lumayan hangat :D .
sabtu malam jam 20:09, 1 Kg kedelai siap difermentasi.
Minggu 9:50 setelah 12 jam. Berkeringat tapi jamur belum nampak. |
Minggu 14:53 Setelah 19 jam. Tempe ditaruh diatas TV. |
Minggu 22:07 Setelah 26 jam. Jamur sudah banyak. |
Senin 00:58 setelah 31 jam. Jamur makin banyak. |
Senin 07: 10 Setelah 37 jam. Tempe siap dimasak. |
Dan selasa malam saya menikmati tempe goreng buatan sendiri. Sedap rasanya! Persis seperti tempe goreng buatan Ibu saya di jawa. Jamurnya banyak dan terasa enak, kedelainya juga enak.. rada keras. Kebetulan setiap mudik, istri saya training masak dengan ibu. Sekarang sudah mahir bikin mendoan dan peyek kacang :D . Bahkan jadi penggemar berat mendoan melebihi saya.
Percobaan pertama yaitu tempe 1.0 cukup sukses. Percobaan selanjutnya adalah menambah jam rendaman kedelai. Pada versi 1.0, kedelai hanya direndam 6 jam kurang. Pada versi 1.1, kedelai akan direndam 12 jam. Demikianlah kisah tempe 1.0, semoga bermanfaat buat pembaca.
No comments:
Post a Comment